Forex Hari Ini: Pasar yang Beragam Batasi Penurunan Dolar, Perhatian Beralih ke IMP global

Data IMP manufaktur dan jasa global akan dirilis pada hari Jumat. IMP Global S&P akan diawasi secara ketat oleh para pelaku pasar dan dapat memiliki dampak yang cukup besar pada sentimen risiko. Apakah Dolar AS bisa mendapatkan keuntungan dari angka-angka yang suram?

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 21 April:

Dolar AS terus bergerak sebagian besar ke arah samping. Data ekonomi AS yang lebih lemah dari prakiraan membebani Greenback yang kemudian diuntungkan oleh penurunan harga ekuitas di Wall Street. Dow Jones turun 110 poin atau 0,33%, dan Nasdaq turun 0,80%. Imbal hasil obligasi AS turun dari level tertinggi mingguan, dengan imbal hasil 10 tahun berada di 3,53%, terendah dalam tiga hari.

Pratinjau IMP S&P Global AS: Situasi yang Saling Menguntungkan Dolar? Mengapa Investor Mungkin Merasa Takut

Departemen Tenaga Kerja AS menginformasikan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal naik menjadi 245 ribu pada pekan yang berakhir tanggal 15 April, sementara Klaim Tunjangan Lanjutan meningkat 61 ribu pada pekan yang berakhir 8 April menjadi 1,865 juta, tertinggi sejak November 2021. Laporan lain menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di wilayah Philadelphia secara tak terduga mengalami kontraksi pada bulan April. Fed The Philadelphia turun ke -31,3 dari 23,2 pada bulan Maret, dibandingkan ekspektasi kenaikan ke -19,2. Penjualan Rumah Bekas turun ke 4,44 juta (tingkat tahunan) terhadap ekspektasi 4,5 juta.

Laporan pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada bulan Maret menunjukkan bahwa jika bukan karena krisis perbankan, bank sentral akan mengisyaratkan tekad untuk melakukan pengetatan di masa mendatang. ECB tampaknya akan menaikkan suku bunga lebih lanjut di bulan Mei, namun besarannya tetap terbuka. EUR/USD mendekati 1,1000 dan kemudian mundur ke zona 1,0950 karena pasangan mata uang ini terus bergerak ke samping. Pada hari Jumat, laporan penting adalah IMP S&P Global Zona Euro. Banyak pejabat ECB akan memberikan pidato.

GBP/USD mencatat penutupan harian lainnya di dekat 1,2440 karena tetap didukung oleh Simple Moving Average 20 hari. Pasangan mata uang ini terus berkonsolidasi, tidak dapat merebut kembali 1,2500. Inggris akan melaporkan Penjualan Ritel pada hari Jumat.

USD/JPY diperdagangkan di dekat 135,00 namun kemudian berbalik ke sisi negatifnya, menyentuh 134,00 di tengah penurunan imbal hasil obligasi pemerintah di seluruh dunia. Minggu depan, Bank of Japan (BoJ) akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pertamanya di bawah Gubernur Ueda. Krisis perbankan baru-baru ini dan komentar dari gubernur baru mengurangi ekspektasi perubahan pada sikap kebijakan moneter. Jepang merilis data inflasi.

Kiwi termasuk di antara yang berkinerja terburuk pada hari Kamis yang terpukul oleh data inflasi Selandia Baru. Indeks Harga Konsumen (IHK) tumbuh 6,7% pada kuartal pertama, dibandingkan ekspektasi 6,9%, terendah sejak kuartal keempat 2021. Pada pertemuan terakhir, Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) meningkatkan suku bunga OCR sebesar 50 basis poin, mengejutkan di sisi hawkish.

NZD/USD mencapai level terendah satu bulan di 0,6148, lalu pulih ke 0,6200 didorong oleh pelemahan Dolar AS. EUR/NZD mencapai level tertinggi sejak Oktober 2020 di atas 1,7800, sementara AUD/NZD menembus di atas 1,0900 untuk pertama kalinya sejak Februari.

Dolar Australia berkinerja lebih baik pada hari Kamis. AUD/USD mencapai level tertinggi enam hari di area resistance 0,6770 dan mundur. Bias jangka pendek naik, tanpa banyak keyakinan. Peningkatan sentimen risiko dapat membantu pasangan mata uang ini.

USD/CAD terus bergerak lebih tinggi dan mencapai level tertinggi mingguan di 1,3489 sebelum memangkas kenaikan. Koreksi bearish ada di depan mata kecuali pasangan mata uang ini melampaui SMA 20 hari di 1,3487 dan angka 1,3500. Angka Penjualan Ritel Kanada akan dirilis pada hari Jumat.

Emas naik didukung oleh imbal hasil yang lebih rendah, naik di atas $2.000/ons. Perak bergerak sideways di sekitar $25. Bitcoin kembali jatuh lebih dari 3%. BTC/USD berada di $28,250, masih terlihat di bawah tekanan. Kekhawatiran akan resesi semakin membebani harga minyak mentah, yang turun lebih dari 2%. WTI merosot ke $77.00, mencapai titik terendah sejak akhir Maret.