Back

Rupiah Terus Tertekan oleh Penguatan Dolar AS, Capai Level 15.700 setelah Rilis Keyakinan Konsumen Indonesia

  • USD/IDR menjajaki kembali level di sekitar 15.700-an karena penguatan USD secara luas.
  • Data NFP AS yang optimis telah mengurangi harapan pemangkasan suku bunga The Fed yang agresif.
  • Data IHK AS akan dicermati setelah rilis Risalah Rapat FOMC.

Rupiah Indonesia (IDR) terus tergerus oleh penguatan Dolar AS (USD) hingga ke 15.734 pada perdagangan sesi Asia pagi ini. Dolar AS melonjak dan mencapai level 102,65 pada hari Jumat pekan lalu setelah data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang sangat optimis. Pagi ini pergerakan DXY tampaknya tengah mengonsolidasikan penguatan sebelumnya, yang berpotensi membuat pasangan mata uang USD/IDR juga menjeda kenaikannya.

Data Nonfarm Payrolls AS  di bulan September yang dirilis pada 4 Oktober, secara mengejutkan melonjak ke 254.000, mengalahkan angka sebelumnya di 159.000 (direvisi dari 142.000) dan jauh di atas harapan pasar yang memprakirakan kenaikan ke 140.000. Sementara itu, Tingkat pengangguran turun ke 4,1% dari 4,2%, pendapatan rata-rata per jam YoY meningkat ke 4% dari 3,9%. Data ini telah mendorong Dolar AS dan mengurangi harapan pemangkasan suku bunga yang agresif oleh The Fed.

Alat CME FedWatch kini menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga The Fed di bulan November sebesar 50 basis poin (bp) telah menurun drastis, dan peluang pemangkasan sebesar 25 bp meningkat ke 85,9%.

Kemarin Bank Indonesia (BI) telah merilis laporan cadangan devisa untuk bulan September yang tercatat sebesar USD 149,9 miliar, lebih rendah dari jumlah sebelumnya yang tercatat di USD 150,2 miliar. Menurut laporan tersebut, salah satu faktor yang mendukung perkembangan cadangan devisa adalah pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ke depan BI masih meyakini cadangan devisa tetap memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal, yang membantu Rupiah Indonesia untuk bertahan melawan penguatan Dolar AS secara luas.

Selain itu, Bank sentral RI ini baru saja merilis data Kepercayaan Konsumen untuk bulan yang sama. Dalam laporan yang diterbitkan, data ini menunjukkan angka 123,5, lebih rendah dibandingkan dengan data di bulan Agustus yang terlihat di 124,4.

Kemudian data selanjutnya di AS, Indeks Harga Konsumen (IHK) akan dirilis pada hari Kamis, 10 Oktober, sebelum Risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC). Pasar memprakirakan data IHK AS akan bergerak semakin mendekati target inflasi The Fed sebesar 2%. Kondisi ketenagakerjaan yang kuat di AS bersama dengan inflasi yang moderat merupakan skenario yang sangat optimis bagi perekonomian AS di Kuartal 4.

Yen Jepang Menguat terhadap USD, Pulih Lebih Jauh dari Level Terendah Dua Bulan di Hari Jumat

Yen Jepang (JPY) tetap menguat terhadap mata uang Amerika untuk hari kedua berturut-turut di hari Selasa dan menyeret pasangan mata uang USD/JPY menjauh dari level tertingginya sejak 16 Agustus yang disentuh pada hari sebelumnya. Komentar-komentar semalam dari para pejabat Jepang menghidupkan kembali kekhawatiran intervensi dan menjadi faktor kunci yang mendukung JPY. Hal ini, bersama dengan risiko eskalasi lebih lanjut dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, mendorong beberapa aliran aset safe haven ke
Leer más Previous

Harga Emas Bertahan Stabil di Atas Support Kisaran Jangka Pendek, Potensi Bullish Tampak Utuh

Harga emas (XAU/USD) tetap tertekan selama sesi Asia pada hari Selasa dan saat ini berada di atas batas bawah kisaran jangka pendek. Para investor telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve (The Fed) di bulan November di tengah tanda-tanda pasar tenaga kerja AS yang masih kuat. Hal ini, pada gilirannya, dipandang sebagai faktor kunci yang menjadi penghalang bagi logam mulia.
Leer más Next