Penjualan Ritel YoY Indonesia Bulan November Tumbuh Lebih Lemah ke 0,9%
Penjualan Ritel di Indonesia pada bulan November tumbuh sebesar 0,9% tahun-ke-tahun lebih lambat dari kenaikan pada bulan sebelumnya sebesar 1,5%, seperti yang dilaporkan oleh Bank Indonesia (BI). Meskipun mengalami ekaspansi, naum angka ini merupakan yang terendah sejak Januari 2024.
Menurut BI, pertumbuhan pada November 2024 terutama didorong Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau. Namun, secara bulanan, terjadi kontraksi sebesar 0,4% (MoM), setelah kontraksi 0,01% (MoM) pada bulan sebelumnya.
Reaksi Pasar
Pasangan mata uang USD/IDR masih berkisar di sekitar 16.200-an, bergeming terhadap data penjualan ritel tersebut.
Indikator Ekonomi
Penjualan Ritel (Thn/Thn)
Data Penjualan Ritel, dirilis oleh Statistik Indonesia, mewakili total pembelian konsumen dari toko ritel. Ini memberikan informasi berharga tentang pengeluaran konsumen yang merupakan bagian konsumsi dari PDB. Meningkatnya penjualan ritel menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Namun, jika kenaikannya lebih besar dari prakiraan, mungkin inflasi.
Baca lebih lanjut