Back
26 Nov 2014
Harga Minyak Akan Tetap Berada Dalam Kisaran Lebih Rendah Di Sekitar USD 80-90/bbl - DB
FXStreet - Analis di Deutsche Bank melihat pemotongan pasokan untuk menjaga harga minyak stabil di kisaran USD 80-90/bbl.
Kutipan penting
"Secara lebih luas, untuk merangkum pandangan Deutsche Bank mengenai minyak, penurunan harga minyak sebagian besar akibat pasokan tetapi juga mencerminkan penurunan peringkat terhadap permintaan global."
"Secara khusus, pertumbuhan pasokan, terutama dari negara-negara non-OPEC seperti Amerika Serikat, Brasil, dan Cadana, melampaui permintaan global, yang tertekan oleh perlambatan China. Oleh karena itu, hanya penurunan produksi bisa membantu menstabilkan harga. "
"Dalam pandangan kami, kurangnya tindakan OPEC akan sangat mungkin mendorong Brent menuju USD 70/bbl, sebelum pengurangan pasokan mengangkat harga kembali ke kisaran USD 80-90/bbl. Harga minyak lebih rendah ini positif bagi pertumbuhan global, menambahkan 0,2-0,4pp terhadap PDB global pada 2015."
"Dampaknya tidak terbagi rata, dengan importir minyak bersih (Turki, Afrika Selatan, dll) siap mengambil manfaat dengan mengorbankan produsen, di antaranya Venezuela dan Rusia berdiri menjadi pecundang terbesar, sementara beberapa seperti Arab Saudi memiliki sumber daya untuk menahan harga yang lebih rendah lebih lama."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **
Kutipan penting
"Secara lebih luas, untuk merangkum pandangan Deutsche Bank mengenai minyak, penurunan harga minyak sebagian besar akibat pasokan tetapi juga mencerminkan penurunan peringkat terhadap permintaan global."
"Secara khusus, pertumbuhan pasokan, terutama dari negara-negara non-OPEC seperti Amerika Serikat, Brasil, dan Cadana, melampaui permintaan global, yang tertekan oleh perlambatan China. Oleh karena itu, hanya penurunan produksi bisa membantu menstabilkan harga. "
"Dalam pandangan kami, kurangnya tindakan OPEC akan sangat mungkin mendorong Brent menuju USD 70/bbl, sebelum pengurangan pasokan mengangkat harga kembali ke kisaran USD 80-90/bbl. Harga minyak lebih rendah ini positif bagi pertumbuhan global, menambahkan 0,2-0,4pp terhadap PDB global pada 2015."
"Dampaknya tidak terbagi rata, dengan importir minyak bersih (Turki, Afrika Selatan, dll) siap mengambil manfaat dengan mengorbankan produsen, di antaranya Venezuela dan Rusia berdiri menjadi pecundang terbesar, sementara beberapa seperti Arab Saudi memiliki sumber daya untuk menahan harga yang lebih rendah lebih lama."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **