Perusahaan-perusahaan Asia Mengurangi Pengeluaran dan Menghemat Lebih Banyak Karena Ekonomi China Melambat - Reuters

Menurut analisis Reuters terbaru dari data Refinitiv, pengeluaran perusahaan-perusahaan bisnis Asia kemungkinan akan turun untuk pertama kalinya dalam tiga tahun di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi China, dalam menghadapi ketidakpastian perdagangan AS-Tiongkok.

Temuan Kunci:

“Pengeluaran modal (capex) dari 2.137 perusahaan Asia kemungkinan akan tergelincir rata-rata 4 persen tahun ini, menurut data, yang didasarkan pada perkiraan analis. Laju pertumbuhan pendapatan cenderung datar di 3,3 persen, data menunjukkan.

Sebagai perbandingan, belanja modal - atau uang yang dihabiskan untuk pemeliharaan dan investasi - di perusahaan yang sama tumbuh hampir 8 persen tahun lalu.

Perusahaan real estat dan mereka yang bergantung pada pengeluaran infrastruktur pemerintah kemungkinan akan paling hemat, data menunjukkan, sementara perusahaan teknologi mengalokasikan lebih sedikit pada peningkatan peralatan karena permintaan global untuk smartphone tersendat.

Capex kemungkinan akan lebih rendah dari tahun lalu sebesar 7 persen di pemasok bahan industri dan 9 persen di perusahaan teknologi.

Di sisi lain, penurunan belanja modal kemungkinan akan meningkatkan posisi median arus kas perusahaan-perusahaan Asia ke level tertinggi dalam setidaknya lima tahun, di $ 1,80 per saham dibandingkan $ 1,30 tahun lalu. Perusahaan dengan cadangan kas yang tinggi, misalnya, menarik bagi investor yang mencari dividen stabil di saat terjadi gejolak ekonomi.”