Back
15 Jul 2014
Berakhirnya Kebijakan BoJ Yang Ultra Longgar Masih Jauh - BNP Paribas
FXStreet - Raymond Van Der Putten dari BNP Paribas berkomentar mengenai keputusan BoJ hari ini untuk membaiarkan kebijakan moneter dan proyeksi jangka menengah tidak berubah.
Kutipan Penting
"Tidak termasuk dampak dari kenaikan pajak konsumsi pada April 2014 (3 poin) dan Oktober 2015 (2 poin), harga konsumen bisa meningkat 1,9% di Tahun Fiskal 2015 dan 2,1% di Tahun Fiskal 2016."
"Menyiratkan bahwa selama tahun 2015, tren yang mendasari inflasi akan mendekati 2%, target BoJ. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kebutuhan untuk meningkatkan pelonggaran moneter."
"Namun, masih terlalu dini untuk membayangkan strategi keluar dari kebijakan moneter yang sangat longgar. Sebuah masalah bagi pemerintah adalah bahwa jika suku bunga jangka panjang mulai naik sejalan dengan ekspektasi inflasi , ini bisa menjadi bencana besar bagi sektor publik yang dililit utang."
"Dengan pemilihan Majelis Rendah dan Majelis Tinggi yang akan diselenggarakan pada tahun 2016, pemerintah tidak begitu tertarik pada konsolidasi fiskal, setidaknya tidak dalam jangka pendek. Sebaliknya, kami berharap bahwa posisi fiskal akan menjadi jauh lebih akomodatif pada tahun berikutnya."
"Satu-satunya solusi untuk menjaga defisit anggaran dalam kontrol dalam jangka menengah adalah untuk meningkatkan hasil potensial. Oleh karena itu, penekanan pemerintah pada reformasi struktural, yang disebut panah ketiga."
"Namun demikian, tujuan pemerintah, untuk meningkatkan hasil potensial ke 2% dalam jangka menengah, terlihat sangat optimis."
"Kami berharap bahwa exit dari kebijakan ultra-longgar BoJ masih jauh. Setelah inflasi mendekati target 2% pada awal tahun 2016, Bank kemungkinan akan melanjutkan dengan pembelian aset untuk mempertahankan suku bunga jangka panjang terkontrol."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **
Kutipan Penting
"Tidak termasuk dampak dari kenaikan pajak konsumsi pada April 2014 (3 poin) dan Oktober 2015 (2 poin), harga konsumen bisa meningkat 1,9% di Tahun Fiskal 2015 dan 2,1% di Tahun Fiskal 2016."
"Menyiratkan bahwa selama tahun 2015, tren yang mendasari inflasi akan mendekati 2%, target BoJ. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kebutuhan untuk meningkatkan pelonggaran moneter."
"Namun, masih terlalu dini untuk membayangkan strategi keluar dari kebijakan moneter yang sangat longgar. Sebuah masalah bagi pemerintah adalah bahwa jika suku bunga jangka panjang mulai naik sejalan dengan ekspektasi inflasi , ini bisa menjadi bencana besar bagi sektor publik yang dililit utang."
"Dengan pemilihan Majelis Rendah dan Majelis Tinggi yang akan diselenggarakan pada tahun 2016, pemerintah tidak begitu tertarik pada konsolidasi fiskal, setidaknya tidak dalam jangka pendek. Sebaliknya, kami berharap bahwa posisi fiskal akan menjadi jauh lebih akomodatif pada tahun berikutnya."
"Satu-satunya solusi untuk menjaga defisit anggaran dalam kontrol dalam jangka menengah adalah untuk meningkatkan hasil potensial. Oleh karena itu, penekanan pemerintah pada reformasi struktural, yang disebut panah ketiga."
"Namun demikian, tujuan pemerintah, untuk meningkatkan hasil potensial ke 2% dalam jangka menengah, terlihat sangat optimis."
"Kami berharap bahwa exit dari kebijakan ultra-longgar BoJ masih jauh. Setelah inflasi mendekati target 2% pada awal tahun 2016, Bank kemungkinan akan melanjutkan dengan pembelian aset untuk mempertahankan suku bunga jangka panjang terkontrol."
** Ruang Berita FXStreet, FXStreet **